Kamis, 19 Mei 2011

LARANGAN (baca: peringatan) DALAM HUBUNGAN SUAMI ISTRI


Sahabat.., Dalam tatakrama hubungan suami-istri terdapat waktu yang memang dilarang untuk melakukannya, larangan ini bukan termasuk larangan yang termasuk haram, hanya peringatan saja dan apabila melanggarnya dan kemudian menemukan dampak yang kurang baik, maka janganlah menyalahkan siapa-siapa, akan tetapi ingatlah akan kehilapan anda yang kurang mematuhi peringatan.

Sebagian para Ulama ahli hikmah, yaitu mereka yang mengetahui hal-hal tersembunyi, menurut hasil investigasi mereka, diantara waktu yang dilarang melakukan hubungan seks diantaranya :

1. Jangan melakukan hubungan seks, tepat pada awal bulan (tanggal 1 Hijriyah), pada pertengahan bulan dan pada akhir bulan, tahun Hijriyyah. Karena penyakit gila, penyakit kusta dan lepra akan cepat menyerang isteri dan anaknya.
2. Jangan melakukan hubungan seks, tepat setelah shalat dzuhur, karena apabila dari hubungan seks ini terjadi anak, maka anaknya akan lebih banyak mengalami keresahan dalam hidupnya, sedangkan syetan menyukai manusia yang dalam keadaan resah... (gerah-gerah mau lagi..)
3. Ketika melakukan hubungan seks, jangan berkata-kata atau “ngobrol” yang tidak ada kaitannya dengan melakukan hubungan seks, karena apabila dari hubungan seks ini terjadi, anak maka anaknya tidak terlindung dari penyakit bisu atau tidak bisa bicara, mudah terjangkit penyakit bisu...(kita malah.. sengaja cerita lima eposode.., masalah kantor..., cerita harga cabe.., merapi meletus... huuh..)
4. Ketika melakukan hubungan seks, jangan memandangi alat kelamin masing-masing pasangan, usahakan mata anda agar bisa sedikit terpejam, karena apabila dari melakukan hubungan seks (dengan lihat kelamin) ini terjadi anak, maka anaknya terancam mengalami kebutaan, rabun, mata min.. (toh.. meski ga punya mata juga.. dia..mah masih bisa melihat dan tahu lobang ..ko')
5. Ketika melakukan hubungan seks, jangan menghayal merasa dengan wanita lain yang bukan isterimu yang digauli itu, (.. malah nghayalin.. supergirls..) juga sebaliknya, jangan menghayal merasa dengan lelaki lain yang bukan suamimu, (.. malah nghayalin ... superman..) karena apabila dari melakukan hubungan seks ini terjadi anak, maka anaknya akan cenderung berbuat jahat dan dlolim. Dan seorang junub hendaknya jangan membaca Qur’an karena dikhawatirkan akan diturunkan api dari langit dan akan membakarnya.
6. Jangan melakukan hubungan seks kecuali anda dan sitri anda masing-masing memakai kain atau satu selimut berdua, artinya tidak dalam keadaan telanjang bulat...meskipun dikamar berdua..,karena malaikat hadir (ngintip)... untuk memberikan rahmat... bagi yang melakukannya secara Isalmi..
7. Ketika melakukan hubungan seks, jangan mengelap air sperma dengan kain lap yang sama, artinya harus masing-masing memiliki kain lap sendiri, karena akan berdampak kekuatan syahwat saling mengalahkan, dan hal semacam ini akan menimbulkan perselisihan yang pada akhirnya berakibat perceraian.
8. Jangan melakukan hubungan seks sambil berdiri, hal semacam ini adalah diantara perbuatan hewan dan apabila dari melakukan hubungan seks ini terjadi anak, maka anaknya akan sering mengompol dan kencing disembarang tempat seperti layaknya hewan.
9. Jangan melakukan hubungan seks tepat pada malam Idul fitri, karena apabila dari melakukan hubungan seks ini terjadi anak, maka anaknya tidak akan mengalami banyak kesenangan.
10. Jangan melakukan hubungan seks tepat pada malam Idul adha, karena apabila dari melakukan hubungan seks ini terjadi anak, maka anaknya jari-jari tangan kanan dan kiri, atau kakinya berjumlah lebih seperti enam jari atau berjumlah kurang seperti empat jari.
11. Jangan melakukan hubungan seks tepat dibawah pohon yang sedang berbuah, karena apabila dari melakukan hubungan seks ini terjadi anak, maka anaknya akan cenderung membangkang, pendendam dan haus melakukan pembunuhan.
12. Jangan melakukan hubungan seks tepat diarah atau terkena sinar matahari kecuali apabila ditutup seperti dalam tenda. Karena apabila dari melakukan hubungan seks ini terjadi anak, maka anaknya tidak henti-hentinya dalam keadaan sulit hidup dan dalam keadaan fakir sampai mati.
13. Jangan melakukan hubungan seks tepat diantara terjadi adzan dan iqomat, karena apabila dari melakukan hubungan seks ini terjadi anak, maka anaknya akan cenderung haus untuk melakukan pembunuhan.
14. Hendaknya melakukan hubungan seks dalam keadaan suci atau punya wudlu, karena apabila dari melakukan hubungan seks yang tanpa wudlu ini terjadi anak, maka anaknya akan cenderung susah menerima nasihat atau buta mata hatinya dan kikir, pelit atau “cap jahe”.
15. Jangan melakukan hubungan seks tepat pada malam nisfu sya’ban, karena apabila dari melakukan hubungan seks ini terjadi anak, maka anaknya sering tertimpa musibah dan kemalangan.
16. Jangan melakukan hubungan seks tepat diatas atap atau diatas genting, karena apabila dari melakukan hubungan seks ini terjadi anak, maka anaknya akan cenderung riya dan munafiq.
17. Jangan melakukan hubungan seks ketika anda besoknya akan berpergian yang diperkiarakan akan menginap, karena apabila dari melakukan hubungan seks ini terjadi anak, maka anaknya akan cenderung menghabiskan hartanya bukan di jalan kebenaran. Dan sesungguhnya orang-orang yang membuat hartanya mubadzir maka dia adalah kawan-kawannya syetan.
18. Jangan melakukan hubungan seks ketika anda besoknya akan berpergian yang diperkiarakan akan menginap lebih dari tiga malam, karena apabila dari melakukan hubungan seks ini terjadi anak, maka anaknya akan cenderung membantu setiap kejahatan.

Allah Mengetahui Segalnya..                                                           

Pustaka : Makarimul Akhlaq - Syekh Rodiuddin At-Tabrisyi
Sumber: http://arbabulhija.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar