Jumat, 25 Maret 2011

Di Bawah Pohon Waru


Ternyata memang ada di bawah pohon waru. Sebuah pengelanaan jiwa yang tak pernah sejuk oleh tetesan air embun yang jatuh dari pucuk-pucuk daun di malam menjelang pagi. Dalam dekapan malam dan hembusan angin yang dingin, sekumpulan anak-anak muda yang duduk di sana terdiam dengan jiwa yang hanyut oleh hembusan angin sejuk yang ditiupkan oleh bibir yang fasih melafalkan huruf-huruf yang dirangkai oleh goresan pena para shalihin dan tersusun dalam kerapihan lembaran-lembaran kertas yang berwarna kuning, terasa mereka itu semakin haus untuk dapat meneguk air yang tertuang dari gelas-gelas yang memancarkan cahaya.

Mereka seperti mencari sebuah pohon rindang yang berdaun lebat yang dapat memberikan perlindungan di luasnya hamparan teriknya padang tandus dan ancaman terkaman binatang buas yang setiap saat dapat mendatangkan bahaya bagi diri mereka. Mereka pun duduk melingkar dan berkumpul rapat dalam benteng yang kokoh dan kuat dari ganasnya alam yang kurang bersahabat
.

Selamat bagi mereka yang tertambat hatinya dan duduk bersama dalam sebuah majelis yang beratapkan lebatnya daun waru. Nikmati Hidangan yang ada di sana dan lihatlah indahnya bentuk daun yang melambangkan rasa cinta bagi sesama. Semoga Allah SWT memberikan rahmat-Nya kepada kita semua.


اَللَّهُمَّ ا جْعَلْ جَمْعَنَا هَذَاجَمْعًا مَرْحُوْمًا ، وَاجْعَلْ تَفَرُّقَنَا مِنْ بَعْدِهِ تَفَرُّقًا مَعْصُوْمًا، وَلاَتَجْعَلِ اللَّهُمَّ فِيْنَا وَلاَ مِنَّا وَلاَ مَعَنَا ولاَمَنْ يَتْبَعُنَا شَقِيًّا وَلاَ مَطْرُوْ دًا وَلاَ مَحْرُوْمًا بِرَحمَتِكَ يَاارْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ،  وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍوَعَلى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ