Rabu, 21 April 2021

ALIRAN TAKFIRI

Faham takfiri sangat gampang mehukumi pihak lain sebagai syirik, kafir, bid’ah, kurafat. Seperti kepada jamaah Nahdliyin yang suka mengadakan acara tahlilan, maulidan, ziarah kubur. Mereka kaum takfiri sangat kenceng sekali meneriakan bid’ah sesat dengan alasan acara tersebut tidak ada tuntunannya karena menurut mereka tidak ada dalil Al Quran dan Nabi saw pun tidak pernah mencontohkannya. Bahkan menurut KH Said Aqil Siraj yang dilansir oleh Republika.co.id pada tanggal 13 September 2019 bahwa faham takfiri adalah puncak yang paling sempurna dari radikalisme. Menurut beliau aliran ini dibentuk oleh Syukri Ahmad Mustofa pada tahun 1969 di mesir. 
Masih menurut KH Said Aqil Siraj, aliran ini menganggap semua orang selain kelompoknya adalah kafir. Mereka yang membunuh Presiden Mesir Anwar Sadad pada 3 Oktober 1981, membuhuh Menteri Agama Mesir Syekh Husein dan membunuh wartawan Yusuf," papar Said. 

Kelompok Takfri ini, lanjut Said, sebenarnya sudah dihabisi Presiden Mesir Hosni Mubarak, tapi banyak yang berhasil kabur ke Semenajung Sinai. Mereka berembunyi di gua-gua dan lembah-lembah. Alhasil, pengikut aliran Takfiri ini kembali melancarkan aksinya sekitar setengah tahun yang lalu. "Mereka meledakkan bom ketika sedang shalat Jumat dan menewaskan 380 orang," kata Said. Lebih lanjut, dia menjelaskan alasan mengapa Indonesia juga menjadi sasaran kelompok Takfiri. Kelompok ini di Indonesia sama dengan di tempat asalnya, yakni mengangaggap semua orang, kecuali mereka, adalah kafir. Bahkan, NU dan Muhammadiyah juga dianggap kafir. "Mengapa? Karena kita dianggap negara yang tidak Islam. Mendukung Pancasila dan UUD 45 itu thaghut dan berhala bagi mereka," ucapnya. 

Tak hanya itu, imbuh Kyai Said, kelompok ini juga menjadikan produk hukum Indonesia sebagai alasan mengkafirkan. Sebab, menurut mereka, memakai hukum dari hasil olah pikir manusia adalah tindakan kafir. "Persis dengan cara berpikirnya Abdur Rahman bin Muljam yang membunuh Khalifah Ali bin Abi Thalib dengan dalih tidak melaksanakan hukum Allah. Ali itu dianggap kafir karena kalau mau memutuskan masalah selalu bermusyawarah dulu dengan sahabat. Bagi mereka itu bukan hukum Islam, (tapi) hukum manusia," tutur Said. 

Bisa dibayangkan betapa merusaknya masyarakat kita jika banyak yang terjangkiti faham aliran ini. Konflik horisontal di kalangan masyarakat akan terjadi, bahkan berbahaya bagi negara. 

Berikut di bawah ini saya sertakan sedikit ceramah Gus Baha yang menyinggung soal bagaimana menangkal aliran ini secara ilmu dan pemahaman dalam beragama


Tidak ada komentar:

Posting Komentar