Kamis, 21 April 2011

Empat Mutiara Dalam Diri Manusia

Nabi SAW bersabda, "Empat macam mutiara yang ada pada diri manusia dapat hilangkan dengan empat perkara yang lain. Empat mutiara itu adalah: akal, agama, haya dan amal saleh.
  1. Kemarahan dapat menghilangkan akal
  2. Hasud dapat menghilangkan agama
  3. Tamak dapat menghilangkan haya, dan 
  4. Mengumpat dapat menghilangkan amal saleh 
 Catatan:
Akal adalah:
جَوْ هَرٌرُوْحَانِيٌّ خَلَقَهُ اللهُ تَعَالىٰ مُتَعَلَّقًا بِبَدْنِ الْإِنْسَانِ يُعْرَفُ بِهِ الْحَقُّ وَالْبَاطِلُ
“Permata ruhani ciptaan Tuhan yang dititipkan kepada manusia sehingga manusia dapat mengetahui yang hak dan yang batil”
Agama adalah:
مَا يَدْعُوْ اَصْحَابَ الْعُقُوْلِ اِلَى قُبُوْلِ مَاهُوَمِنَ الرَّسُوْلِ
“Aturan Allah yang menghimbau orang-orang yang berakal untuk menerima apa-apa yang dibawa oleh Rasul”

Hasud adalah:
اَلْحَسَدُ هُوَ تَمَنِّيْ زَوَالِ نِعْمَتةِ الْغَيْرِ
“Mengharapkan lenyapnya kenikmatan yang ada pada diri orang lain”


Diriwatkan bahwa Nabi Saw. Bersabda, “Hai Muawiyah takutlah kamu akan marah, karena sesungguhnya kemarahan itu dapat merusak iman, sebagaimana gandaria merusak madu (menjadi pahit) .”  (HR. Baihaqi)
Diriwayatkan bahwa Nabi Saw. Bersabda, “Takutlah kamu akan hasud, karena sesungguhnya hasud itu dapat memakan (menghapus) pahala, sebagaimana api membakar kayu.”

Sebuah syair mengungkapkan:
“Ingatlah, katakan pada orang yang pada waktu malam hasud kepadaku, : “Tahukah engkau orang yang buruk akhlaknya, ia telah berbuat jelek kepada Allah. Apabila engkau tidak senang kepadaku karena sesuatu yang telah Allah berikan, maka Allah akan membalasmu, dengan menambah karunia kepadaku. Dan Allah akan menutup jalan usahamu,”

Tamak  ( طَمَعٌ) adalah;      
الرَّغْبَةُ فِى الشَّيئِ
“Mencintai sesuatu/mengharapkan pemberian orang lain."
Mengumpat
Sedang yang disebut dengan ghibah ( غِيْبَةٌ ) atau mengumpat adalah: “Seseorang menceritakan kejelekan orang lain di belakangnya, dan kejelekan itu memang benar adanya. Apabila kejelekan itu tidak benar adanya pada orang yang diceritakannya itu berarti dusta. Dan apabila menceritakan kejelekan orang lain berhadap-hadapan itu berarti memarahi.”
 ----------

Sumber: Kitab Nashaihul Ibad

4 komentar:

  1. gw pgen bget belajar lebih dlm tentang agama bolh gk?

    BalasHapus
  2. akhir2 ini gw mrsa sangat jauh dri agama n mersa nth bgmn hdup gw.
    pdhal sblum2nya gw sangat raji beribadah n skh satu kgemran gw adlh zikiran.
    mgapa gw bs mnjdi sprti skrg ini ya................?
    tlg dunk masukannya.........!!!!!!!!!!!!!!!!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. mungkin sekarang mas eko masuk pada pergaulan yg berbeda dg saat dulu masih rajin beribadah. pergaulan di sini bukan berarti sekelompok orang yg bisa dijadikan teman saja, tapi bisa jadi kesukaan dan kesibukan yg sekarang tekuni membuat lupa beribadah.
      coba mulailah lagi rajin beribadah dan untuk menjaga situasi biar jangan rusak jalinlah pertemanan dengan majelis taklim yg ada.

      Hapus