Rabu, 25 Mei 2011

Membangun Sukses dengan Sabar dan Shalat

Adalah sebuah keniscayaan bahwa manusia itu sering dilanda persoalan dan permasalahan yang sangat mengganggu dirinya. Entah persoalan yang berhubungan dengan keluarga, kesulitan ekonomi, musibah, cita-cita yang belum tersampaikan, jodoh, pekerjaan, karier dan lain seterusnya. Persoalan-persoalan seperti ini biasanya akan mendatangkan kesedihan, kepahitan dan beban berat dalam hidupnya. Dalam keadaan yang demikian, pasti ia ingin segera lepas dari kesulitan maupun beban yang ditanggungnya akibat dari persoalan hidup, dan ingin cepat mendapatkan apa yang diinginkannya. Jika kita mengadukan persoalan-persoalan seperti ini kepada orang-orang yang sholeh, maka kita akan mendapatkan jawaban bahwa: "Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu"atau "Mintalah pertolongan dengan sabar dan shalat" Inilah solusi yang dilakukan oleh orang-orang sholeh jika mendapatkan persoalan yang dirasa membebani dan menyulitkan hidupnya.

Sebagai seorang yang beriman, akan selalu menjalankan tuntunan dan petunjuk yang ada dalam Al Qur'an dan sunnah Rasul-Nya. Bukan mengikuti ajakan setan atau para dukun yang menyesatkan akidah keimanan kita.
Allah berfirman:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱسْتَعِينُوا۟ بِٱلصَّبْرِ وَٱلصَّلَوٰةِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلصَّٰبِرِينَ
Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) salat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (SQ.Al Baqarah:153)

Sedang pada ayat sebelumnya:


فَٱذْكُرُونِىٓ أَذْكُرْكُمْ وَٱشْكُرُوا۟ لِى وَلَا تَكْفُرُونِ
Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.


وَٱسْتَعِينُوا۟ بِٱلصَّبْرِ وَٱلصَّلَوٰةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى ٱلْخَٰشِعِينَ ﴿٤٥﴾ ٱلَّذِينَ يَظُنُّونَ أَنَّهُم مُّلَٰقُوا۟ رَبِّهِمْ وَأَنَّهُمْ إِلَيْهِ رَٰجِعُونَ
Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) salat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk, (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya. (SQ.Al Baqarah: 45-46)

Dalam sebuah riwayat bahwa, Huzaifah bin Yaman menuturkan, “Pada malam berlangsungnya perang Ahzab, saya menemui Rasulullah saw, sementara beliau sedang shalat seraya menutup tubuhnya dengan jubah. Bila beliau menghadapi persoalan, maka beliau akan mengerjakan shalat“. Bahkan Ali bin Abi Thalib menuturkan keadaan Rasulullah saw pada perang Badar, “Pada malam berlangsungnya perang Badar, semua kami tertidur kecuali Rasulullah, beliau shalat dan berdo’a sampai pagi“

Ayat di atas adalah Firman Allah SWT, Tuhan yang berkuasa dan menciptakan atas seluruh alam yang dzohir maupun alam yang batin. Yang kekuasaan-Nya mutlak dan penuh tidak ada yang menyamaiNya. Yakin atau pun tidak sudah sebuah kepastian kalau di dalam sabar dan shalat itu ada rahasia yang agung yang jika kita melakukan akan mendapatkan keberuntungan yang besar dari Allah yang tidak pernah mengingkari janji-Nya.
Kita lihat keberhasilan orang-orang besar baik dalam bisnis maupun dalam penguasaan ilmu, seperti para ilmuwan, mereka tidak pernah meninggalkan kesabaran dan tetap dalam ketekunan dalam memperjuangkan apa yang mereka usahakan, meski mereka bukan orang-orang mukmin. Mereka hanya menjalankan satu point, yaitu sabar, tidak dengan shalat. Bagaimana dengan kita orang Muslim jika kita menjalankan dua point, yaitu sabar dan Shalat?  Jika kita benar-benar menjalankan keduanya kita pasti melebihi mereka orang-orang yang tidak beriman. Coba kita lihat jaman keemasan Islam yang telah mencapai kemanjuan di segala bidang yang mengunggli bangsa-bangsa lain. 
Seperti diberitakan oleh  DR. Lucien Leclerc, dalam bukunya Historie de la Medicine Arabe hal 91-92 bilang "Tak mungkin lagi dunia akan menyaksikan kenyataan yang luar biasa dahsyatnya sebagaimana yang dilakukan oleh bangsa Arab pada abad kesembilan. Bangsa penakluk ini, yang semangat keagamaannya membawa mereka menguasai setengah dunia, setelah membangun empiriumnya, kemudian mendesakkan ilmu pengetahuan ke depan, yang waktu itu belum mereka punyai sebagai satu bangsa yang besar. Dari semua bangsa yang berjalan di atas puing-puing kerajaan Romawi, hanya mereka sajalah yang melakukan studi demikian hebatnya, sementara bangsa-bangsa Jerman membangga-banggakan dirinya dengan kebiadaban dan kepicikannya, yang meminta ribuan tahun untuk menghubungkan lagi mata rantai tradisi yang terputus, yang dilakukan oleh bangsa Arab tidak lebih dari setengah abad. Mereka membangkitkan api persaingan dengan ummat Kristen yang ditaklukkan…. yang menyelamatkan keseragaman ras mereka….
Pada akhir abad ke delapan ilmu pengetahuan bangsa Arab barulah berupa sebuah buku terjemahan tentang ilmu kedokteran dan beberapa buku aljabar. Sebelum abad ke sembilan berakhir, bangsa Arab telah menguasai ilmu pengetahuan bangsa Yunani, mereka telah menonjolkan sarjana-sarjana tingkat tinggi ke tengah dunia dan menunjukkan ke hadapan dunia ilmu-ilmu pasti yang belum pernah dimiliki oleh guru-guru mereka, dengan kecepatan luar biasa mereka mengungguli guru-gurunya.” 

Kesimpulan: 
Seberat apa pun permasalahan yang kita tanggung jika kita hadapi dengan sabar dan shalat, kita akan merasa ringan dan tidak merasa berat menjalankannya serta akan menemui kemudahan dan keberhasilan.  Kita tidak akan merasa disibukkan dengan kesulitan yang membebani diri kita yang hanya memperberat memperpuruk gerak langkah perjalanan diri kita, bahkan dengan sabar dan shalat, kita akan dengan mudah dan ringan memberikan kemajuan gerak langkah dan keberhasilan orang lain.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar